Sidoarjo, IP.News – Dalam aksi demo di depan Balai Desa Wage Kecamatan Taman Kabupaten Wage ada sosok yang menarik, seorang wanita yang mengaku bernama Fitri dengan semangat membawa paster bertuliskan Turunkan Kades berdiri di barisan paling depan. Kamis (9/11/2017)
Dia mengharapkan dengan adanya aksi ini dirinya berharap kepala desa wage Bambang Heri Setiyono untuk turun sebagai Kepala Desa Wage.
Dalam aksi ini warga desa wage menuntut menuntut Kepala Desa Wage Bambang Heri Setiyono bertanggung jawab atas tindakannya mengalih namakan lapangan bola Desa Wage Taman (Dewata) menjadi Alun -Alun Wage tanpa musyawarah dengan tokoh masyarakat, karang taruna, BPD dan LPMD setempat.
Selain itu mereka juga menuntut pertanggung jawaban Bambang Heri atas tindakannya mengeluarkan surat keterangan tanah untuk perbangunan masjid “ Syifaa’ul Qolbi” berlokasi di Jalan DPU RT.03 – RW.01 Desa Wage yang semula seluas 100 meter persegi menjadi 465 meter persegi sehingga ada dugaan sebagian mempergunakan tanah makam.
Chrismas Andik Copricorniawan, koordinator unjuk rasa mengatakan, bahwa kepala desa wage Bambang Heri Setiyono sudah sangat tidak layak untuk memimpin Karena, sudah tidak ada perhatian sama sekali kepala masyarakatnya.
“Bambang Heri sering kali menyalah gunakan wewenangnya selaku kepala desa wage, Kami meinta agar segera diberhentikan sekarang juga,” kata Andik saat di wawancari wartawan di sela -sela persiapan aksi.
Dia juga mengeluhkan dugaan adanya pungutan liar pembuatan sertipikat prona.
Pasalnya dalam satu bidang tanah warga ditarik antara sebesar 2 juta rupiah hingga 15 juta rupiah melalui notaris sidoarjo.
Pungutan prona tersebut ada dugaan dikendalikan oleh kepala desa.“Warga sudah layangkan laporan ke pihak yang berwenang yaitu ke Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Kami harap bisa diusut tuntas,” katanya.
Pihaknya juga bakal menggelar aksi unjuk rasa lanjutan jika tuntutannya tidak dipenuhi. “Dalam waktu beberapa hari ke depan jika tidak ada perubahan, maka kami akan menggelar aksi unjuk rasa yang lebih besar,” ungkapnya.
Unjuk rasa di mulai pukul 09.00 WIB dengan titik kumpul di perempatan desa lalu berjalan kaki ke Kantor Desa Wage dengan menempuh jarak kurang lebih 2 kilometer. (Cak Bas)