Ponorogo, IP.News – Kepala Desa Wates Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo mengadakan doa bersama dan menggelar acara santunan anak yatim dan kaum duafa, menurut keterangan Kepala desa Wates Suyadi saat di konfirmasi Media Indonesia Pos di lokasi acara, mengatakan bahwa sumber dana untuk menyantuni anak yatim berasal dari para jamaah dari 12 masjid di Desa Wates dan 22 Mushola yang berada di Desa Wates juga juga dari ibu-ibu PKK turut andil membantu untuk menyukseskan acara tersebut.
Masih menurut Kades Wates dalam acara tersebut yang di laksanakan kamis, 28 Juli 2023 pukul 20.00 WIB kemarin yang bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1445 H bertempat di halaman kantor Desa Wates dihadiri toga, tomas, para pemuda Karang Taruna Desa Wates tersebut ± 700 orang.
Dalam acara tersebut juga mendatangkan mubaligh dari Ponpes Mayak Ponorogo, KH. M. Muchsin sebagai penceramah sekaligus memimpin doa penutup
Kades Wates juga megungkapkan acara tersebut dipelopori dirinya sejak menjabat, secara rutin mengadakan pada tanggal 10 Muharram 1445 H setiap tahun dan acara ini sudah yang ketujuh.
Lebih lanjut Kades Wates menjelaskan saat persiapan mengadakan acara santunan perihal situasi Desa Wates yaitu : Jumlah Penduduk Desa Wates ± 4294 Jiwa, terdiri dari :
laki-laki : 2.074 jiwa
perempuan : 2.220 jiwa
jumlah KK : 1.481 KK
keluarga prasejahtera: 761 KK
keluarga sejahtera 1 : 316 KK
mata pencaharian petani : 1.950 orang
PNS/TNI POLRI : 22 orang
Pensiunan : 14 orang
Swasta : 57 orang
usia produktif : 1684 orang
potensi unggulan Desa Wates sebagian besar masyarakatnya bertani/buruh tani. Usaha sampingan masyarakat Desa Wates pembuatan bata merah, menjahit, anyaman bambu, mebelair, produksi tempe/keripik tempe.
Harapan dari masyarakat dan Kepala Desa Wates Kec. Slahung Kabupaten Ponorogo saat di wawancarai media menuturkan sebagai berikut :
- Bahwa sebenarnya masyarakat Desa Wates sangat potensi untuk maju menjadi masyarakat yang lebih sejahtera, namun ada kendala antara lain jalan masuk menuju Desa Wates kondisi rusak berat hal ini menghambat aktivitas kegiatan masyarakat terutama anak-anak yang sekolah di luar Desa Wates maupun penduduk desa khususnya para petani yang mau mengirim hasil pertanian keluar desa atau ke kota.
- Diharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo turun ke desa untuk mendengar kesulitan, kendala, aspirasi dari masyarakat setempat mengingat kondisi di jalan yang berliku-liku mengelilingi bukit menuju pusat desa Wates jalannya rusak berat dan rawan longsor bahkan tidak ada penerangan jalan sangat membahayakan pengguna jalan khususnya di musim hujan dan banyak jalan yang berlubang karena terbawa air hujan memerlukan perhatian untuk segera diperbaiki.
- Juga menurut sumber dari beberapa masyarakat saat diwawancarai waktu awak media menyusuri jalan-jalan yang berbelok-belok mengelilingi bukit katanya Pemerintah Desa sudah mengusulkan ke Pemerintahan yang lebih atas, namun kenyataannya belum dilaksanakan sampai saat ini. (bersambung…)
Penulis : Susanto (http://indonesiapos.news)