
Surabaya, IP.News – Gibran Center Kabupaten Tulungagung mengambil bagian dalam deklarasi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gibran Center Jawa Timur yang dilangsungkan di New Life Ballroom Ciputra World Surabaya pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
Acara dengan tema “Gigih Berani” ini dihadiri oleh Ketua DPP Gibran Center, Marsudiyanto yang menyampaikan komitmen Gibran Center untuk memperkuat jaringan di seluruh provinsi, dengan perwakilan yang kini hadir di 32 kota dan kabupaten di Jawa Timur.
Marsudiyanto mengungkapkan, “Hari ini merupakan langkah penting dengan diadakannya deklarasi DPW Gibran Center Jawa Timur.
Dengan kehadiran kami di 32 kabupaten dan kota, kami siap menjadi jembatan untuk membawa aspirasi rakyat ke tingkat nasional.
Saat ini, Gibran Center juga telah hadir di 36 provinsi, dan proses dekalsari ini dilakukan secara bertahap.
Sekwil DPW Gibran Center Jawa Timur, Adv. Teguh Wibowo, S.H, M.H., menjelaskan bahwa keikutsertaan daerah-daerah ini membuka akses bagi mereka untuk mendapatkan fasilitas berkaitan dengan berbagai isu nasional, mulai dari hukum hingga ekonomi.
“Kami akan memfasilitasi pengurus daerah dalam mengakses kebijakan di tingkat pusat, terutama terkait usaha dan pengembangan ekonomi,” jelasnya.
Lebih lanjut, DPW dan DPP memberikan dukungan signifikan bagi Kabupaten Tulungagung. Ketua DPW mengungkapkan bahwa dalam diskusi dengan Ketua Umum, beberapa keluhan dan tantangan yang dihadapi wilayah tersebut telah dibahas dan akan menjadi prioritas perhatian.
Gibran Center juga berkomitmen untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045 dengan menjaga kualitas pembangunan ekonomi dan sosial.
Cak Teguh juga menegaskan bahwa pihaknya akan memanfaatkan mandat dari DPP untuk memenuhi program pemerintah demi memajukan daerah.
“Kami akan berfokus pada optimalisasi potensi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang ada di seluruh Kab/Kota Se-Jatim. Kami ingin mendorong kemajuan daerah sambil tetap bersikap netral dan tidak terlibat dalam politik,” tegas Cak Teguh.
Deklarasi ini tidak hanya menjadi momen penting bagi Gibran Center, melainkan juga sebagai langkah strategis untuk meningkatkan sinergi antara masyarakat dan pemerintah menuju visi Indonesia Emas 2045.
Pada kesempatan Deklarasi DPW Gibran Center Jawa Timur, DPW juga mengenalkan aplikasi kartu tanda anggota (KTA) digital. Aplikasi KTA digital Gibran Center ini diklaim merupakan aplikasi KTA digital pertama di Indonesia.
Aplikasi KTA digital itu ditujukan untuk memudahkan anggota Gibran Center mengakses KTA secara digital.
“Fungsi utama aplikasi ini adalah sebagai kartu anggota digital yang bisa ditunjukkan kapan saja selama ada handphone dan aplikasi,” kata Cak Teguh yang juga sebagai Penanggung Jawab DPW Gibran Center Jawa Timur kepada awak media selepas acara Deklarasi DPW Gibran Center Jawa Timur, Sabtu (12/10/2024).
Dia menjelaskan bahwa aplikasi ini bukan hanya untuk memfasilitasi keanggotaan tetapi juga memiliki fungsi yang lebih luas. Aplikasi ini dilengkapi fitur e-wallet. Pengguna bisa melakukan berbagai transaksi mulai dari pembayaran voucher, token listrik, e-toll, hingga transfer uang ke bank lain berbasis QRIS.
Aplikasi ini juga memungkinkan anggota Gibran Center berkomunikasi melalui fitur chat. Dalam waktu dekat, fitur lain seperti video call, grup call, hingga berbagi lokasi juga akan segera diaktifkan.
Cak Teguh mengatakan, dari semua fitur itu, pengembangan paling inovatif dari aplikasi KTA digital Gibran Center itu adalah fasilitas di mana semua anggota Gibran Center bisa mengirim berita atau informasi secara langsung lewat fitur bulletin.
Para anggota bisa menulis dan mengunggah informasi secara langsung, kapan pun dan di mana pun. Sedangkan mengenai pertanggungjawaban informasi itu, sistem aplikasi itu memungkinkan kemudahan deteksi asal relawan pengunggah informasi.
Dengan demikian, fitur ini memungkinkan setiap unggahan dari anggota akan melalui proses penyaringan oleh ketua DPD masing-masing wilayah sebelum dipublikasikan secara luas.
“Dengan fitur ini, anggota di daerah-daerah, bahkan di pelosok sekali pun bisa menyampaikan informasi atau aspirasi mereka secara langsung tanpa melalui proses panjang. Seperti jurnalis profesional,” jelas Cak Teguh.
Cak Teguh menegaskan, tujuan utama pembuatan aplikasi ini bukan hanya sebagai alat kontrol anggota tetapi juga sebagai basis data digital untuk memudahkan pengelolaan keanggotaan.
“Tujuan kami untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat antara anggota di berbagai wilayah. Dengan aplikasi ini kami ingin mempermudah proses bergabung anggota baru dan meningkatkan kolaborasi DPP, DPW, dan DPD terutama di Jawa Timur dan di seluruh Indonesia secara umum,” katanya.
Pengguna lain selain anggota bisa mengakses aplikasi ini. Namun, Cak Teguh menegaskan hanya anggota yang terdaftar secara resmi yang bisa mendapatkan tanda centang biru sebagai tanda kepercayaan. Tutup Cak Teguh.
(Revo)