Kenduri Untuk Wujudkan Desa Siaga dengan Resiliensi Bersama FKPT Jatim

0
13

Banyuwangi. IP.News – Sebagai upaya pencegahan radikalisme terorisme,serta dalam rangka merawat perdamaian,toleransi dan Kebhinekaan Indonesia,Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur sebagai mitra strategis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI melaksanakan kegiatan Kenduri (Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri) di Kabupaten Banyuwangi,bertempat di Pendopo Saba Swagata Blambangan,Rabu (23/10/2024).

Kegiatan ini dibuka langsung oleh perwakilan BNPT RI,Isheri,S.Sos.,M.T selaku Koordinator Konvensi dan Resolusi Internasional.

Ketua FKPT Jawa Timur, Prof.Dr.Hj.Hesti Armiwulan SH,.M.Hum menyampaikan Kenduri (Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri) ini bertujuan untuk mewujudkan Desa Siaga dengan Resiliensi melalui FKPT Jawa Timur.

Plt.Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Banyuwangi Drs.R.Agus Mulyono.,S.Sos.,M.Si memaparkan situasi dan kondisi wilayah di Kabupaten Banyuwangi terkait Radikalisme dan Terorisme bahwa,Kabupaten Banyuwangi mendapatkan penghargaan dari BNPT RI dianggap kabupaten yang aman,nyaman dan tentram.Ada 10 kabupaten yang tidak ada gejolak Radikalisme dan Terorisme termasuk salah satunya Kabupaten Banyuwangi.

“Ayuk bersama-sama kita jadikan desa siaga, menjaga agar lingkungan kita yang kondusif,sehingga tidak mudah dimasukin paham Radikalisme dan Terorisme.Desa Tampo Kecamatan Cluring satu-satunya desa di Kabupaten Banyuwangi yang menjadi binaan dari BNPT,”kata Agus Mulyono.

Ketua Ormas Prabu Tawangalun Kedawung,Irawan Suyanto ketika dikonfirmasi awak media mengatakan,sangat mengapresiasi dengan kegiatan ini, kegiatan Kenduri (Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri) yang diadakan oleh FKPT Jawa Timur ini,bisa memberikan pemahaman untuk mendeteksi secara dini terkait pencegahan radikalisme dan terorisme,sehingga tercipta situasi lingkungan yang aman dan kondusif di masyarakat.

“Jangan sampai anak-anak muda terpengaruh dengan paham-paham radikal karena paham radikal bukan saja bisa mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara tapi juga bisa merusak kehidupan rumah tangga dan masa depan pemuda,”jelas Irawan Suyanto.

Lebih lanjut Irawan Suyanto menambahkan,apalagi penyebaran paham radikalisme saat ini sangat marak,disebarkan melalui media sosial dengan sasarannya adalah anak-anak muda.(Irawan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here