IP.News, Modal cinta tidak cukup dalam membina rumah tangga. Tapi, kesetiaan, tanggung jawab, dan kejujuran penting dalam melanggengkan hubungan suami istri. Sebab, jika salah satu sudah berkhianat, maka hancurlah biduk rumah tangga meski awalnya dibangun dengan tembok cinta.
Setidaknya ini yang terjadi pada pasangan John Dori dan Lady Sandi. Kapal rumah tangga keduanya karam, setelah diketahui Lady berselingkuh dengan pimpinan-nya sebut saja Betrand. Yang menyakitkan, hubungan terlarang Lady dan Betrand itu dilakukan saat John bekerja di luar kota.
Drama rumah tangga ini berawal saat John pamit merantau untuk bekerja. Ia terpaksa meninggalkan istri dan tiga anaknya untuk mencari nafkah bagi keluarga. Awalnya, John tak curiga dengan istrinya selama ditinggal merantau. Apalagi keduanya sudah membina rumah tangga selama 18 tahun.
“Memang saya mendengar, istri saya sering main dengan pimpinannya. Namun saya tidak curiga. Pikir saya, sekadar kordinasi saja nggak apa-apa,” ujar John.
Namun apa yang dilakukan Lady selama di rumah semakin tidak terkontrol. Dia kerap pergi meninggalkan ketiga anaknya. “Anak-anak sering dititipin sama mbah kungnya. Sebenarnya saya tidak keberatan. Tapi kok ini sampai berhari-hari ” . katanya.
Lama-lama John mulai curiga dengan istrinya. Sebab, istrinya Cuma kerja sambilan UMKM dan bergabung di salah satu media, namun kerap meninggalkan rumah. “Semua kebutuhannya sudah saya penuhi,” ucapnya.
Selidik punya selidik, ternyata selama ditinggal John merantau, Lady merasa kesepian. Sehingga dia mencari belaian pria lain. Dan, pria yang menjadi selingkuhan Lady adalah Betrand, pimpinannya.
Awalnya, John memaafkan perbuatan istrinya itu. Namun rupanya sang istri sudah kepelet. Ia sudah tak mau lepas dengan Betrand. Bahkan, dengan tegas Lady meminta cerai dengan John.
“Saya sebenarnya pengin melanjutkan pernikahan. Demi anak-anak, saya bisa memaafkan kesalahan dia. Tapi, dia justru minta ke saya untuk menceraikan. Dia lebih milih pimpinan-nya. Jan, benar-benar istri nggak tahu diri,” ujar John geram.
Dengan hati pilu, John mengikhlaskan berpisah dengan Lady. Ia bertekad membesarkan ketiga anaknya seorang diri. “Biarlah dia (Lady) bersenang-senang dengan pria pilihannya. Saya akan membesarkan ketiga anak saya tanpa kasih sayang seorang ibu,” ucapnya sedih. (sifa)
“