Kediri, IP News – Arca Totok Kerot merupakan destinasi wisata sejarah di Kediri. Berada di Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, bisa menjadi rujukan wisata edukasi sambil menikmati tamannya yang asri.
Pada masa pemerintahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramaba di sekitar Arca Totok Kerot kini telah dikembangkan menjadi tempat wisata baru. Di sisi selatan Arca Totok Kerot saat ini sudah dibangun taman cantik yang bisa dimanfaatkan warga untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga.
Tak hanya itu, saat ini di sekitar lokasi wisata juga sudah dibangun minimarket. Ini untuk memudahkan pengunjung untuk membeli kebutuhan yang sedang berkunjung ke tempat wisata bersejarah ini.
Santi, salah seorang pengunjung dari Malang kerap berkunjung bersama keluarga ke Taman Totok Kerot. Ia mengaku banyak yang berubah dari tempat wisata ini. Menurutnya, dahulu lokasi wisata berada di sekitar sawah, panas dan tidak ada taman gazebo dan pohon pohon rindang, namun saat ini berbeda dan sangat menarik untuk wisata keluarga.
:
“Dulu seingat saya hanya di tengah sawah, panas. Kini ada taman bermainnya, pancuran air, gazebo semacam Amfiteater untuk pertunjukan dan taman yang menarik untuk foto foto dan selfie. Sangat bagus ini selain bisa cerita sejarah kepada anak juga bisa bermain sambil liburan panjang sekolah,” kata Santi, Sabtu(28/10/2023).
Selain itu Lokasi Arca Totok Kerot juga berada di tepi jalan raya yang memudahkan pengunjung untuk mengunjunginya, disini pengunjung juga tidak perlu khawatir memarkirkan kendaraan karena terdapat area parkir yang cukup luas di tempat ini.
Selain itu nilai lebih dari tempat wisata ini adalah dekat dengan sejumlah tempat wisata lain yang ada di Kabupaten Kediri, diantaranya Monumen Simpang Lima Gumul, kendati masih dalam taraf pembangunan, akan menjadi ikon pariwisata di Kabupaten Kediri dan juga kebanggaan masyarakat Kediri.
Arca Totok Kerot sendiri adalah prasasti peninggalan Raja Sri Aji Jayabaya yang memerintah pada tahun 1135 hingga 1157 Masehi. Ia adalah seorang raja yang sangat terkenal dengan ramalan dan kebijaksanaannya.
Dalam cerita yang beredar Arca Totok Kerot tersebut merupakan kutukan dari sang raja terhadap putri dari wilayah Blitar yang hendak melamarnya. Lamaran dari sang putri tersebut ditolak oleh Raja Kediri Sri Aji Joyoboyo.
Karena penolakan tersebut, sang putri mengancam akan memberontak hingga pecah perang antara kerajaan Blitar dan kerajaan Kediri. Putri tersebut membawa pasukannya untuk menyerang wilayah Pamenang dan mendekat ke Keraton Kediri.
Mendengar ketenteraman rakyatnya terganggu, Raja Sri Aji Joyoboyo yang bijaksana inipun marah. Dari amarahnya ini keluar kalimat kutukan untuk sang putri. Setelah kalimat kutukan tersebut terucap dari Raja Joyoboyo, putri tersebut berubah wujud menjadi patung raksasa besar yang kini disebut Arca Totok Kerot.
Patung Totok Kerot berbentuk raksasa dengan rambut panjang tergerai. Patung tersebut berada dalam posisi dalam posisi berjongkok dengan mata melotot, mengenakan kalung dan tangan kiri yang putus.
Patung ini diketahui sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang. Lengan tersebut konon dipotong karena penjajah Belanda meminta agar patung tersebut diangkat dari lokasi tersebut, saat itulah lengan tersebut terlepas.
Masyarakat hingga kini percaya patung Totok Kerot merupakan benda hidup. Patung itu sering mendatangi orang secara langsung atau dalam mimpi menjelma menjadi putri cantik dengan penampilan khas putri kerajaan.
Konon, Patung Totok Kerot diyakini juga bisa bergerak sendiri. Sebelumnya arca ini berada di Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, kemudian dipindahkan ke alun-alun kota Kediri. Namun patung itu tiba-tiba kembali ke tempat asalnya hanya dalam waktu satu malam. (C.Bas)