Indonesiapos.news – Gunung Pegat, dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, menyimpan kisah legenda yang memesona.
Terletak di kawasan Blitar, Jawa Timur, gunung ini tidak hanya menjadi tempat wisata alam yang indah, tetapi juga sarat dengan mitos dan legenda yang melekat erat pada kehidupan masyarakat sekitar.
Salah satu legenda terkenal yang melingkupi Gunung Pegat adalah tentang tiga Punokawan legendaris: Semar, Petruk, dan Gareng.
Dalam cerita yang telah berabad-abad lamanya, ketiga Punokawan ini dipercaya membawa beban batu yang sangat berat di punggung mereka.
Tugas mereka adalah menyelesaikan pekerjaan ini sebelum fajar menyingsing. Namun, ketika mereka melintasi Gunung Pegat, pikulan mereka patah karena suara ayam yang berkokok di kejauhan.
Kejadian ini mengakibatkan ketiga Punokawan tersebut sangat marah dan kecewa, sehingga mereka melontarkan sumpah serapah.
Mereka bersumpah bahwa setiap pasangan yang memutuskan untuk memadu cinta di atas Gunung Pegat akan mengalami akhir yang tragis, berpisah, atau hubungan mereka akan berakhir dengan cepat.
Menurut Inda Vineyyajana, seorang Trainer Meditasi Vineyyajana mengungkapkan, bahwa gunung pegat memiliki mitos yang luar biasa.
Kata Pegat sendiri, lanjut Inda menuturkan, mengandung arti cerai atau berpisah.
Dan bagi siapa saja yang kesini membawa pacar atau pasangan hidupnya, ujung-ujungnya berakhir cerai.
“Ada juga yang mengatakan dulu Punokawan akan pergi ke suatu tempat, sampai di tempat ini mereka membawa bawaan pikulan dan saat di sini sebelum pagi hari mereka sudah harus pergi ternyata ada halangan yang luar biasa yaitu pikulannya putus, sehingga bisa dikatan sebagai pegat terputus,” kata Inda Vineyyajana saat ditemui di area Gunung Pegat belum lama ini.
Sejak saat itu, masyarakat setempat percaya bahwa Gunung Pegat adalah tempat terlarang bagi pasangan yang sedang memadu cinta.
Inda menambahkan, konon, jika pasangan tersebut nekat berkunjung ke Gunung Pegat, hubungan mereka akan terancam berakhir atau putus.
Bahkan, dalam keadaan yang sangat sulit, pasangan suami istri yang mengalami kesulitan dalam melakukan perceraian mengambil jalan pintas dengan mendatangi gunung ini.
“Disini juga banyak sekali orang-orang yang percaya adanya perceraian yang sangat sulit mereka berusaha untuk berpisah dengan pasangannya, dengan alasan tertentu akhirnya mereka mengambil solusi yang paling tepat yaitu mengunjungi gunung pegat,” ujarnya.
Meskipun mitos ini terus dipercayai dan diceritakan dari generasi ke generasi, kebenarannya tetap menjadi misteri.
Namun, hal ini menambah daya tarik dan keunikan Gunung Pegat, menjadikannya lebih dari sekadar destinasi wisata alam biasa.
Dengan pesonanya yang memikat dan kisah legenda yang menyelimutinya, Gunung Pegat tetap menjadi tempat yang memikat bagi mereka yang mencari petualangan dan keindahan alam yang memesona.(*)
sumber : porosjakarta