Sidoarjo, IP.News – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Sidoarjo bersama Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim menyelenggarakan rapat koordinasi (Rakor) pelayanan KB di seluruh fasilitas kesehatan (faskes) di Sidoarjo yakni, Puskesmas, dan RSUD, demi mensukseskan progam keberhasilan KB serta ketahanan keluarga kepada Masyarakat Sidoarjo.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Pertemuan Dinas P3AKB. Rabu (14/5).
BKKBN Provinsi Jawa Timur, diwakili oleh Ibu Ajeng Lukitowati bidang KB dan Kesehatan Reproduksi, yang juga sebagai narasumber di hadapan peserta para dokter dan bidan penyuluh dan pelayan KB di Kabupaten Sidoarjo.
Rapat koordinasi ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas P3AKB, drg. Syaf Satriawarman, SP.Pros.
Diselah acara rapat tersebut dr Staf berharap pelayan KB harus berjalan optimal, di antaranya Alkon harus tersedia di setiap Puskesmas dan RS bahkan untuk persiapan 3 bulan mendatang. Kemudian biaya yang digunakan untuk MOW maupun MOP dananya sudah di siapkan oleh dinas,” Jadi tidak ada alasan lagi bagi petugas untuk tidak melaksanan kegiatan ini.” Cetus dr Staf Satriawan.
” Termasuk akseptornya, vasektomi dan tubektomi juga di beri uang pengganti seandainya warga tersebut hingga berhalangan sampai tidak bekerja, besarannya kurang lebih Rp 300 ribuan, yang tidak kalah pentingnya admin Puskesmas harus tertib karena ini dana pemerintah.”ujar dr. Staf Satriawan.
Sementara itu narasumber Ibu Ajeng Lukito Wati, berharap agar progres pelayanan KB serentak sejuta akseptor ini dapat berjalan dengan baik yang ditujukan untuk menyongsong Hari Keluarga Nasional demi menjaga keberlangsungan pemakaian kontrasepsi, meningkatkan akses pelayanan KB yang berkualitas bagi pasangan usia subur, serta penurunan angka kematian ibu dan anak juga penurunan stunting, pasalnya
bahaya Stunting pada anak yang saat ini mengancam generasi Indonesia.
Dimana, perbaikan gizi dan kesehatan masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) berperan penting untuk diperhatikan dengan seksama, “Pada masa inilah anak harus berkembang secara optimal. Hal ini yang penting untuk diinformasikan kepada masyarakat.” tandasnya.
Pada kesempatan ini tayangan periklanan KB juga sangat mendukung, keberhasilan, pasalnya dipakai sebagai bentuk sarana komunikasi, informasi dan education kepada masyarakat yang dapat disampaikan oleh Tim Pendamping Keluarga.
Dimana periklanan bisa digunakan sebagai pengingat supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terutama stunting pada baduta dan balita di Sidoarjo. (Met/ Bas)
,