
Lumajang, IP. News, Pemerintah Kabupaten Lumajang terus berupaya menjaga ketersediaan gas LPG 3 kilogram, yang lebih dikenal dengan gas melon, agar tepat sasaran bagi rumah tangga prioritas. Langkah strategis ini menjadi wujud nyata kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam menjaga ketahanan energi yang adil dan merata.
Beberapa waktu lalu, pasokan gas melon di Kecamatan Pronojiwo sempat terganggu akibat keterlambatan distribusi di wilayah sekitar. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian stok terserap oleh pembeli dari luar daerah, sehingga berimbas pada kelangkaan di masyarakat setempat.
Merespon situasi itu, Pemkab Lumajang segera mengambil langkah cepat. Kabag Perekonomian dan SDA Setda Lumajang, Yudho Hariyanto, langsung berkoordinasi dengan SBM Pertamina Patra Niaga, Hiswana Migas, agen, dan pangkalan distribusi untuk menambah pasokan.
“Kami langsung menambah pasokan dari jumlah biasanya. Meski sempat ada keterlambatan, situasi segera teratasi dengan baik,” terang Yudho saat dikonfirmasi, Selasa (12/8/2025).
Selain menambah pasokan, Pemkab juga mengimbau pelaku usaha seperti restoran dan penginapan agar menggunakan LPG non-subsidi. Langkah ini penting agar gas melon dapat dialokasikan sesuai kebutuhan rumah tangga, sekaligus mendorong efisiensi dan keadilan distribusi energi.
“Upaya ini tidak semata menjaga stok, tapi juga menjamin seluruh lapisan masyarakat mendapatkan akses energi yang sesuai. Kita saling menguatkan agar distribusi berjalan lancar dan merata,” lanjut Yudho.
Dengan pendekatan pembinaan persuasif, pemerintah mendorong seluruh pihak untuk menyesuaikan penggunaan energi secara bijak. Kesadaran kolektif menjadi kunci utama agar distribusi gas melon berjalan optimal dan berkelanjutan.
Edukasi kepada publik juga digencarkan agar masyarakat membeli gas sesuai kebutuhan, menghindari penimbunan, dan memprioritaskan pemakaian yang hemat. Kesadaran ini merupakan pondasi untuk menjaga stabilitas pasokan sekaligus mengurangi potensi gangguan distribusi di masa depan.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kebersamaan dan saling memahami peran masing-masing. Dengan kesadaran kolektif, kebutuhan energi masyarakat bisa terpenuhi secara adil dan berkelanjutan,” tambah Yudho.
Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, penyedia, dan pengguna, Pemkab optimistis ketersediaan gas melon di Lumajang dapat terus terjaga. Langkah ini sekaligus menumbuhkan semangat pengelolaan energi yang cerdas, bertanggung jawab, dan berwawasan masa depan. (N)
—
Kirim dari Fast Notepad