BANJARMASIN, IP.News – Wartawan profesional haruslah berpihak pada kebenaran sesuai fakta dan berpihak kepada kepentingan publik. Apa pun resikonya, wartawan haruslah tetap konsisten dengan dua keberpihakan tersebut. Jika wartawan sudah melenceng dari dua keberpihakannya itu, maka sejatinya seorang wartawan sudah manggalkan amanah yang diberikan oleh publik.
Demikian ungkap Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPNVY yang juga assesor pada Lembaga Uji (LU) UKW (Uji Kompetensi Wartawan) Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta (UPNVY), Dr. Agung Prabowo M.Si pada sesi pembukaan UKW yang difasilitasi Dewan Pers di Hotel Swiss-bell, Samarinda Kalimantan Timur, Jumat-Sabtu, 12-13 Mei 2023. UKW gratis tersebut dibuka oleh anggota Dewan Pers merangkap Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers, Yadi Hendriana.
“Di Amerika Serikat, pernah terjadi, wartawan Washington Post menulis berita yang mengungkap fakta-fakta perang Vietnam, ternyata menurut sebagian pihak, berita tersebut masuk katagori membocorkan rahasia negara, akhirnya kasus ini sampai bergulir ke pengadilan,” papar Agung Prabowo.
Ternyata, lanjut Agung yang juga mantan wartawan Harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta itu, majelis hakim memenangkan wartawan Washington Post. Alasan hakim, karena wartawan bekerja untuk kepentingan publik dan informasi yang disampaikan wartawan Washington Post itu sangat penting untuk diketahui publik Amerika Serikat.
“Ini satu bukti di Amerika sebagai negara demokrasi, bahwa wartawan yang berpihak pada kebenaran dan kepentingan publik mendapat ruang untuk mengumpulkan, menulis dan menyebarkan fakta yang didapatkannya,” tegas Agung Prabowo.
Anggota Dewan Pers Yadi Hendriana sebelum membuka UKW gratis tersebut mengatakan, pihaknya berharap upaya yang dilakukan oleh Dewan Pers untuk meningkatkan komptensi wartawan di seluruh Indonesia, melalui Uji Kompetensi Wartawan, akan berdampak positif pada dunia pers di Indonesia. Mulai dari kebebasan pers sampai dengan kualitas pemberitaan yang disiarkan.
“Kami berharap agar para wartawan di Samarinda yang mengukuti UKW pada hari ini dan besok, dapat menghasilkan hasil yang terbaik, seratus persen kompeten,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur LU UKW UPNVY, DR. RR. Susilastuti DN, M.Si mengatakan, 24 peserta uji itu terdiri atas 6 orang peserta uji jenjang utama dan 18 orang peserta uji jenjang muda. Dari 24 orang wartawan peserta UKW gratis di Samarinda itu, 19 orang dinyatakan kompeten. Sedangkan 4 orang wartawan dinyatakan belum kompeten dan 1 orang wartawan tidak hadir karena alasan kesehatan.
“Selamat kepada para peserta yang sudah kompeten, kata kuncinya, jangan langsung berpuas diri, justru ini merupakan tantangan diri untuk semakin dijadikan apakah kita sudah layak untuk maju di tingkat Muda, Madya, ataupun Utama, karena kunci utama tugas kita maju terus belajar,” ujarnya.
Bagi yang belum dinyatakan kompeten, tambah perempuan yang akrab disapa Susi itu, jangan merasa seakan-akan dunia ini sudah tidak berputar lagi. Jadikan ini sebagai pembelajaran dengan terus menerus mencoba memperbaiki kekurangan ataupun kelemahan diri. “Enam bulan ke depan sudah bisa ikut UKW lagi, sabar, jangan larut dalam kesedihan,” tegas mantan wartawan Harian Bernas Yogyakarta itu.
Pada UKW di Samarinda ini, 4 orang penguji dari LU UKW UPNVY yang menguji para wartawan Kepri adalah, pertama, Direktur LU UKW UPNVY, Dr. RR. Susilastuti DN, M.Si mantan Dewan Penasehat PWI DI Yogyakarta (2015-2019) yang menamatkan jenjang pendidikan S1, S2 dan S3 di UGM Yogyakarta dan sampai saat ini masih tercatat sebagai Ahli Pers Dewan Pers, sejak tahun 2009.
Pada kurun waktu 2012-2019 Susilastuti menjadi Penguji UKW di LU Partawan Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Pusat. Desertasi doktoral yang ditulisnya berjudul, “Studi Ketegangan Wartawan dan Pemerintah dalam Panggung Demokrasi Kurun Waktu 1996-2016”.
Penguji kedua, Dr. Agung Prabowo M.Si yang juga berlatar belakang wartawan. Pada kurun waktu 1992-1996 bekerja sebagai wartawan Harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta. Agung juga menamatkan studi S3-nya di UGM Yogyakarta dengan desertasi berjudul, “Realitas Simbolik Program Nawacita”.
Penguji ketiga, Drs. Arif Prabowo, M.Si yang berlatar belakang wartawan televisi. Sebelum menjadi akademisi, Arif bekerja di SCTV dan radio di Yogyakarta. Saat ini, Arif menjabat sebagai Koordinator Program Studi (Kaprodi) Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta.
Penguji keempat, Saibansah Dardani, S.Ag adalah praktisi yang telah bekerja menjadi wartawan sejak tahun 1992 hingga saat ini. Pernah bekerja di Harian Pagi Riau Pos (Jawa Pos Group) 1992-1997, lalu di Majalah Warta Ekonomi (1997-1998), Majalah Ekonomi Kapital (Jakarta), Harian Ekonomi Neraca (Jakarta), Harian SINDO dan saat ini menjadi Pemimpin Redaksi BATAMTODAY.COM merangkap Pemimpin Redaksi Majalah Siber Indonesia J5NEWSROOM.COM. Pada tahun 2014-2019 menjadi Sekretaris PWI Provinsi Kepri yang menjadi tuan rumah HPN (Hari Pers Nasional) tahun 2015. Dan pernah menjadi Penguji UKW di LU PWI sejak 2017-2019. (*)