Indonesiapos.news : Saat pertama disebutkan vitamin D, asosiasi benak kita umumnya menghubungkannya dengan kekuatan tulang. Tapi mungkin, ini saatnya kita menambah perspektif baru, karena vitamin ini punya peran penting dalam melawan kanker.
Ini disimpulkan dari penelitian terbaru ilmuwan yang berasal dari tiga institusi dan negara berbeda. Mereka yakni dari Francis Crick Institute di Inggris, National Cancer Institute (NCI) dari US National Institutes of Health (NIH), dan Aalborg University di Denmark.
Para ilmuwan melakukan penelitian pada tikus dan hasilnya cukup mengagumkan, seperti dikutip dari Francis Crick Institute, Kamis (25/4/2024) silam. Tikus untuk tujuan penelitian tersebut awalnya disuntikkan kanker ke dalam tubuhnya.
Para peneliti menemukan tikus yang menerima makanan kaya vitamin D ternyata memiliki pertahanan yang lebih kuat terhadap kanker. Bahkan, mereka juga lebih responsif terhadap terapi imunologi, yang merupakan metode penting dalam melawan kanker.
Tapi itu belum selesai, karena ada yang lebih menarik. Mereka menemukan bahwa vitamin D tampaknya memiliki dampak pada komunitas bakteri di usus tikus.
Ada bakteri khusus yang disebut Bacteroides fragilis, dan jumlahnya meningkat ketika tikus menerima vitamin D. Dan inilah yang menakjubkan, bakteri ini ternyata membantu melawan kanker dengan menghambat pertumbuhan tumor.
Peneliti mengujinya pada tikus dengan pola makan normal yang diberi Bacteroides fragilis . Tikus-tikus ini juga ternyata mampu melawan pertumbuhan tumor, tetapi tidak ketika tikus tersebut diberi diet kurang vitamin D.
Penelitian ini juga menganalisis data dari banyak orang di Denmark. Peneliti menemukan orang dengan kadar vitamin D lebih rendah tampaknya memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker.
Tapi peneliti memberikan gambaran bahwa penelitian ini baru tahap awal. Yang pasti, penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga asupan vitamin D kita.
Sejak SD kita sudah diajari bahwa sinar matahari adalah sumber alami vitamin D. Jadi pastikan kita mendapatkan cukup paparan sinar matahari di pagi hari.
Selain itu, kita juga bisa mendapatkan vitamin D dari makanan dan suplemen. Jadi, jangan lupa untuk mendapatkan asupan makanan yang kaya vitamin D, seperti dari ikan, susu, dan kuning telur. (*)
sumber : KBRN