Indonesiapos.news : Universitas Negeri Surabaya melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat internasional kepada para guru di sekolah Republik Indonesia di Riyadh Arab Saudi. Kegiatan ini diselenggarakan di sekolah Republik Indonesia Riyad yang beralamat di 8561 Abdullah Ibn Muammar, Umm Al Hamam Al Gharbi? 3536, Riyadh 12328, Arab Saudi.
Kegiatan ini berlangsung sehari penuh pada tanggal Ahad, 29 September 2024.Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya go international Unesa yang melibatkan beberapa fakultas di lingkungan Unesa.
Di antaranya dari fakultas ekonomika dan bisnis, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Pendidikan, fakultas Keolahragaaan dan Kesehatan.
Kegiatan tersebut difokuskan pada bagaimana melakukan publikasi karya ilmiah untuk para guru di sekolah Indonesia.Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Riyadh, Prof. Badrus Sholeh, Ph.D, dalam sambutannya, mengatakan bahwa acara pelatihan ini merupakan kegiatan yang sangat ditunggu dan menjadi terobosan baru untuk mengembangkan karir guru di sekolah Indonesia di Riyadh khususnya dan pada umumnya bagi Sekolah Indonesia lain di Arab Saudi.Sebagai informasi, Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) adalah salah satu dari 15 sekolah Indonesia di luar negeri.
SIR adalah merupakan bagian integral dari KBRI Riyadh. Keberadaan sekolah ini merupakan wujud dari tanggung jawab memberikan layanan pendidikan bagi putra-putri home staff maupun local staff serta putra-putri masyarakat Indonesia yang tinggal di Riyadh Arab Saudi.
Sekolah Indonesia Riyadh (SIR), yang berkedudukan di Kota Riyadh, menyelenggarakan 4 jenjang pendidikan yaitu : Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) merupakan salah satu dari 15 sekolah Indonesia di luar negeri. SIR didirikan pada 01 Januari 1964 di Jeddah dengan nama Sekolah Indonesia Pancasila (SIP). Saat pendirian tersebut, bersamaan dengan pemindahan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dari Jeddah ke Riyadh pada 24 September 1985.
SIR dianggap sebagai sekolah asing (International School) oleh Pemerintah Arab Saudi karena sekolah ini dikelola oleh negara asing (Indonesia). Status sekolah ini resmi dan telah diakui oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Sekolah Internasional Arab Saudi Nomor 064J tanggal 14-04-1433 Hijriyah dengan nama Sekolah Indonesia Internasional.
Pada kesempatan tersebut, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis (FEB) UNESA mengirimkan Prof. Susanti sebagai narasumber pertama dan Prof. Abdul Mongid sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan tersebut tersebut.Guru, sebagai sumber pembelajaran, memiliki peran penting di dalam proses tampil pengetahuan dan karakter ke para siswa.
Sebagai seorang yang sering dianggap sebagai role model”,seorang guru yang mampu mencapai kinerja terbaiknya, adalah karena memiliki kompetensi dan kinerja guru akan membuat siswanya bangga dan memberi motivasi positif.
Selama ini problem terbesar dari para guru terkait dengan kenaikan pangkat adalah publikasi arus kecil karya ilmiahnya di jurnal. Ini masalah utama yang pelik dan menjadi kendala utama di dalam proses pendidikan, apalagi kalau kita memperhatikan tentang aturan dari Kementerian Aparatur Negara dan Birokrasi di Nomor 16 Tahun 2009.
Pada Peratuan ini, dengan jelas dinyatakan bahwa untuk kenaikan pangkat maka salah satu yang menjadi pertimbangan adalah karya tulis ilmiah.
Sementara karya ilmiah memerlukan keahlian khusus. Ini menjadi syarat untuk promosi seorang guru. Menyadari hal ini, maka Tim pengabdian kepada masyarakat melakukan pelatihan.
Dekan FEB UNESA Prof. Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si., menyatakan kegiatan ini sebagai rasa tanggung jawab FEB UNESA dalam mengembangkan program pengabdian melalui pendekatan praktis untuk membantu para guru di dalam menghasilkan karya ilmiah di Sekolah Indonesia di Arab Saudi.
Seperti diketahui, bahwa pemilihan topik ini melalui identifikasi cukup kompresif melalui diskusi dengan Bagian Kerjasama Internasional dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Indonesia di Riyadh.
Terkait dengan materi pelatihan, pada kegiatan tersebut diajarkan bagaimana mencari data dari sumber-sumber resmi seperti BPS, Bank Indonesia, OJK dan bahkan data dari Asian Development Bank (ADB).
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan paktik satu analisis data tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.(Bas/Dju)