
Banyuwangi.IP.News – Kirab Budaya Tumpengan dan Takir Sewu Prabu Tawangalun Kedawung Desa Sraten Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi diikuti oleh ratusan masyarakat Desa Sraten dengan penuh antusias dan semangat yang luar biasa dengan membawa tumpeng dan takir serta hasil bumi digelar pada hari Jum’at tanggal 27 Juni di Kedawung Desa Sraten.
Tumpengan dan Takir Sewu pertama kali diadakan pada tahun 2016 yang di prakarsai oleh Perkumpulan Prabu Tawangalun Kedawung.
Kirab budaya Tumpengan dan Takir Sewu Prabu Tawangalun di hadiri oleh Wakil Bupati Banyuwangi,Ir.Mujiono, Kepala Dispar Banyuwangi,Forpinka Cluring,semua Kepala Desa se-Kecamatan Cluring,Forpimdes,BPD Desa Sraten dan semua stake holder yang ada.
Ribuan orang hadir menyaksikan acara Tumpengan dan Takir Sewu Prabu Tawangalun untuk melihat langsung acara tersebut sambil berebut Tumpeng dan Takir serta hasil bumi di area jln Makam Prabu Tawangalun Kedawung Sraten.
Wakil Bupati Banyuwangi,Ir.Mujiono mengatakan,seingat saya Tumpengan dan Takir Sewu itu lahir pada tahun 2016 yang di prakarsai oleh Perkumpulan Prabu Tawangalun Kedawung yang dengan ketua oleh Irawan Suyanto.
“Mujiono juga menyampaikan pemuda itu harus siap dan berani dan tidak usah malu-malu mengangkat budaya yang ada di daerahnya untuk dijadikan agenda tahunan,sehingga dengan adanya adat budaya yang di kemas dengan baik,bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,”tambahnya.
“Lebih lanjut Mujiono juga mengatakan bahwa,di Kedawung itu ada tempat- tempat bersejarah antara lain,situs makam Prabu Tawangalun,Sumbersari dan situs makam Ki Buyut Gitik,oleh karenanya semua situs-situs yang ada di Kedawung perlu dipelihara dan dijaga dengan baik,”pungkasnya
Dengan adanya Kirab Budaya Tumpengan dan Takir Sewu mulai tahun 2016 sampai sekarang dan tahun 2025 ini sudah masuk dalam Banyuwangi Festival diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga masyarakat Kedawung Desa Sraten.(Irawan)