Nganjuk, IP News – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Nganjuk terus berupaya mengedukasi masyarakat dan generasi muda dalam memerangi narkoba salah satunya melalui kegiatan ‘Workshop Penggiat P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba) BNN Kabupaten Nganjuk’, di Hotel Front One, Selasa (23/4/2024).
Acara yang dibuka langsung oleh Kepala BNN Kabupaten Nganjuk itu dihadiri oleh, H. Roni Sugiyanto Sya’roni dari Dewan Pendidikan Kabupaten Nganjuk, Dr. Nasrul Syarif selaku motivator, Ketua PGRI, Ketua IGI, Ketua dan pengurus MKKS SD/SMP/SMK baik negeri maupun swasta, Ketua pengurus Madrasah MI/MTS/MA, Disdik Nganjuk, perwakilan Kemenag bidang Madrasah Kabupaten Nganjuk.
Kepala BNN Nganjuk, AKBP Lilik Dewi Indarwati, mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam rangka pengembangan kapasitas mengenai P4GN bagi satuan pendidikan di Kota Bayu. “Kami ucapkan terima kasih atas berkenannya bapak/ibu hadir di sela-sela kesibukannya untuk menyelamatkan generasi muda Nganjuk sebagai aset bangsa dari bahaya narkoba,” tuturnya.
AKBP Dewi sapaan akrabnya lantas memaparkan materi tentang Implementasi Kebijakan dan Strategi Nasional P4GN di Lingkungan Pendidikan. Dia menginformasikan bahwa saat ini Presiden Republik Indonesia sudah mencanangkan Indonesia darurat narkoba yang tertuang dalam Inpres Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN. “Artinya apa? ini hal yang sangat disayangkan karena rakyat Indonesia meninggal sia-sia 40 orang per hari hanya karena narkoba,” ungkapnya.
Disampaikannya, strategi pencegahan yang dapat dilakukan dalam memberantas narkoba yakni melalui sosialisasi P4GN, deteksi dini tes urine mandiri, pembentukan satgas/relawan anti narkoba, program tambahan pemanfaatan media komunikasi sekolah seperti media luar ruang (baliho, spanduk, banner), media elektronik (website instansi).
Lebih lanjut, dia mengimbau kepada seluruh kepala OPD, untuk tidak menutup mata jika di lingkungan sekitarnya terdapat seseorang yang terindikasi mengonsumsi narkoba. Maka, segera melaporkan hal tersebut ke pihak BNN untuk dilakukan observasi dan penanganan lebih lanjut.
“Harapan kami bapak/ ibu semua bisa bekerjasama dengan kami BNN Nganjuk dalam memerangi narkoba. Dan bapak/ibu dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh dan membawa manfaat bagi Kabupaten Nganjuk pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Ayo kita bersama-sama berjuang menyelamatkan anak-anak bangsa dari kejahatan narkoba. Mari kita berperan aktif dalam membarantas narkoba,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Nganjuk, H. Roni Sugiyanto Syah’roni, menyampaikan materi tentang Strategi Edukasi Bersih Narkoba di Lingkungan Satuan Pendidikan. Ini penting dalam rangka menginisiasi pemberantasan narkoba. “Isu ini menjadi isu nasional bahkan internasional. Narkoba ini menyebar ke seluruh dunia dan saking berbahayanya masuk dalam kategori extra ordinary crime. Kejahatan narkoba merupakan kejahatan lintas negara (transnational crime), terorganisir dan serius. Maka, edukasi menjadi kata kunci utama dalam memerangi narkoba. Edukasinya harus bertahap dan berjenjang,” ujarnya.
Strateginya melalui edukasi, model pembelajaran peer teaching (siswa mengajar siswa lainnya), materi edukasi (pengertian narkoba, jenisnya, bahaya dan dampak penggunaannya), media edukasi (pelatihan offline, media sosial, dalam bentuk flyer, video pendek, podcast, dll). “Anak- anak harus tahu dampak terjelek dari narkoba, agar mereka tidak berani menyentuh bahkan mengonsumsinya,” tandasnya.
Kemudian strategi program pendidikan bersinar melalui workshop perencanaan program diselenggarakan oleh BNN dengan mengundang stakeholder strategis, pembentukan task force stakeholder pendidikan, sosialisasi program tatap muka, pembentukan duta bersih narkoba ‘Shining Ambassador’, pelatihan Shining Ambassador, implementasi program pendidikan bersinar dilaksankan pada setiap satuan pendidikan dengan dimasukkan dalam materi pelajaran, monitoring ke satuan pendidikan oleh BNN secara sampling, lomba kampanye pendidikan bersinar (bentuk video, flyer), gathering shining ambassador.
“Kemudian, Shining Ambassador penting dijadikan instrumen jaringan strategis dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BNN sebagai bentuk tanggungjawab pelaku pendidikan terhadap penyebaran dan penggunaan narkoba pada anak-anak kita. Kemudian, task force pendidikan bersinar membuat database shining ambassador (nama, sekolah,alamat, dan nomor HP), termasuk data base kepala sekolah,” imbuhnya.
“Untuk Mewujudkannya diperlukan dukungan seluruh pihak terkait yakni BNN, Dinas Pendidikan, KCD, dan Kemenag, dalam bentuk kebijakan program dan anggaran,” pungkasnya.
Diketahui sebelum penyampaian materi oleh narasumber, dilakukan penyerahan sertifikat penggiat P4GN dan pemberian pin bagi seluruh undangan oleh Kepala BNN Kabupaten Nganjuk.(mar)
sumber : PING