Ada Ketidak Adilan Pelaksanaan Pilkades Serentak di Banyuwangi

0
381

Banyuwangi.IP.News – Pelaksanaan Pilkades Serentak di Kabupaten Banyuwangi yang diikuti oleh 51 desa di 23 kecamatan yang akan dilaksanakan secara serentak pada hari Rabu tanggal 25 Oktober 2023 ada ketidak adilan dalam penerimaan insentif/honor Panitia Pilkades dari masing-masing desa dengan jumlah DPT yang banyak dan jumlah DPT yang sedikit.

Irawan Suyanto Sekretaris DPC LSM KOBRA Kabupaten Banyuwangi, menyampaikan perbandingan antara insentif/ honor Panitia Pilkades Desa Genteng Kulon Kecamatan Genteng dengan jumlah DPT 15.485 pemilih dengan Desa Gumuk Kecamatan Licin yang jumlah DPT nya 1.902 pemilih tapi honor/insentif Panitia Pilkades juga sama masing-masing 500 ribu rupiah per bulan.

Ketika ditemui awak media Indonesia Pos di kantor DPC LSM KOBRA Banyuwangi yang beralamat di jln Raya Jember Cluring Banyuwangi,Senin (9/10/2023) Irawan Suyanto mengatakan,bahwa pekerjaan Panitia Pilkades dengan jumlah DPT yang banyak dengan jumlah DPT yang sedikit jelas sangat berbeda jauh.

“Dengan perbedaan pekerjaannya ini,mestinya Pemda Banyuwangi juga memikirkan akan honor/insentif Panitia Pilkades di setiap desa,antara jumlah DPT nya yang banyak dengan jumlah DPT nya yang sedikit,sehingga memenuhi rasa keadilan bagi masing – masing Panitia Pilkades,”jelasnya.

“Sementara itu dengan adanya proses rekrutmen Panitia Pilkades yang begitu ketat yang melalui beberapa tahapan antara lain,pendaftaran,seleksi, ujian dan fit and propertest dan dinyatakan lolos dan tidak,sementara kerjanya cuman waktu singkat 5 bulan,honor/insentif Panitia Pilkades hanya mendapatkan 500 ribu per bulan,”imbuh Irawan Suyanto.

Kedepannya harus ada perbaikan di regulasi dan lain-lain dengan beban kerja harus berbanding lurus dengan insentif yang di dapat.

Bukan seperti Pilkades sekarang ini yang di berikan honor/insentif yang sama antara Panitia dan Pengawas semua disamakan tanpa melihat beban kinerja dan tanggung jawabnya, mungkin persis seperti besaran ADD dan DD di sama ratakan tidak dihitung juga beban jumlah RT,RW juga besaran jumlah penduduk dan luas wilayah suatu desa.Ini kadang kala jadi faktor jomplang nya kondisi di satu desa.(nur)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here