Baru saja Indonesia Pos (IP) bertemu dengan pemain pasar saham yang masih muda. Parasnya yang cantik dan menawan. Tindak tutur bahasanya begitu menarik. Wanita muda bernama Amalia Rahmat, nama yang begitu indah. Wartawan IP mewawancarinya di sel-sela kesibukannya menjadi asisten Dekan. Sebut saja Dean Estiawan Nasution seperti yang dituturkannya pada IP.
Ketika ditanya, sudah berapa lama menjadi pelaku pasar saham. Dia menjelaskan, sebenarnya sudah berinvestasi di pasar saham selama hampir 5 tahun. Dia sudah mengenal industri pasar saham secara kebetulan ketika dia bekerja di Inggris. Kemudian, dia bertemu dengan dekan Estiawan Nasution di industri tersebut.
Pada saat ditanya IP tentang pasar saham di Indonesia, dia memaparkan bahwa pasar Indonesia adalah raksasa yang baru bangkit dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ini, Indonesia merupakan salah satu perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Dikatakan bahwa dari data keuangan, Indonesia kaya akan mineral, minyak, dan berbagai macam sumber daya alam. produk pertanian. Semuanya termasuk dalam industri primer.
Amalia beranggapan bahwa suatu sistem ekonomi dari sudut pandang kecepatan pembangunan yang tinggi biasanya termasuk dalam kebangkitan industri dan komersial. Selain itu, dengan meningkatnya permintaan konsumen akan lebih banyak produk dan jasa, maka pasar ritel dan barang konsumsi juga akan terus berkembang.
Lebih lanjut, Amalia mengatakan bahwa, seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap lebih banyak produk dan layanan, pasar ritel dan barang konsumsi akan terus berkembang. Di sinilah, Indonesia memiliki posisi yang baik untuk pertumbuhan pesat ini, dengan kekayaan sektor industri primer.
Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber daya manusia yang melimpah, dan perusahaan-perusahaan besar yang sedang berkembang. Inilah yang selanjutnya menjadikan pasar saham Indonesia sebagai pasar yang bagus untuk berinvestasi.
Kemudian, ketika ditanya IP apa saran nya terkait dengan pasar saham di Indoensia jika kita ingin menjadi pelaku pasar. Dia memebrikn tips sebagai berikut.
Buatlah rencana investasi: Sebelum berinvestasi, tentukan dengan jelas tujuan investasi Anda, toleransi risiko dan jangka waktu investasi, lalu buatlah rencana investasi yang masuk akal.
Kemudian, Diversifikasi yatitu Jangan menaruh semua telur Anda di keranjang yang sama. Diversifikasikan risiko investasi Anda dan pilih saham dari industri dan wilayah yang berbeda. Ini cara ini adalah mengurangi nilai risiko yang sederhana.
Selain itu, Pilih saham yang bernilai. Pilih saham perusahaan yang memiliki potensi, prospek keuntungan, dan status keuangan yang baik untuk investasi.
Lebih penting lagi, kendalikan emosi Anda. Kita harus tetap tenang saat pasar saham berfluktuasi dan jangan biarkan emosi mempengaruhi keputusan investasi Anda
Saat ini, investor ritel di pasar Indonesia pada dasarnya tidak memiliki banyak pengalaman dalam manipulasi saham.
Dan, mereka tidak mampu mengendalikan stop-gain dan stop-loss mereka sendiri dalam mengendalikan emosi mereka di pasar.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh pemegang saham berpengalaman, terutama yang lebih kecil. semakin buruk modal pemegang saham dalam mengelola emosinya dalam fluktuasi pasar saham. (Bas/Dju)