Sidoarjo, IPNews – Keberhasilan Bupati Sidoarjo selaku Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kembali membuahkan hasil. Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH. M.Hum. mendapatkan penghargaan atas prestasinya dalam membina Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2017 dengan baik.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf kepada Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH. mewakili Bupati Sidoarjo dalam acara Penganugerahan Gelar Ketenagakerjaan 2017 di Gedung JX International, Surabaya (21/2) lalu.
Seusai acara, Wakil Bupati menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah sebagai perwujudan daripada kerja sama semua pihak, khususnya para pengusaha juga dengan tenaga kerja di perusahaan tersebut.
“Ini menyatakan bahwa keselamatan kerja di Kabupaten Sidoarjo berjalan dengan baik. Harapan kami dengan penghargaan ini akan menjadi motivasi dan spirit untuk kita semua agar supaya kita lebih meningkatkan usaha dan prestasi kita di bidang keselamatan kerja” ucapnya.
Ia menambahkan penghargaan ini merupakan perwujudan daripada prestasi kita semua. Menunjukkan hubungan industrial di Sidoarjo berjalan baik dan berharap semua normatif berjalan baik sehingga dapat meningkatkan produktifitas dari perusahaan.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur saat membuka acara juga menjelaskan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga produktivitas karyawan. Bila perusahaan menerapkan K3 dengan baik, maka produktivitas karyawan juga akan meningkat. Ini berarti, perusahaan tersebut akan mencapai target dan meraih kesuksesan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi M. Husni Thamrin SH. MM. menyebutkan untuk tahun 2017 ini ada 33 perusahaan di Sidoarjo mendapat penghargaan K3 dan meraih Zero Accident Award, serta 10 perusahaan meraih penghargaan SMK3 (Sistim manajemen kesehatan dan keselamatan kerja), dan 2 perusahaan meraih penghargaan dengan kategori P2-HIV AIDS.
“Terkait dengan penghargaan ini, itu bukan hanya sekedar kita mencari penghargaan tapi bagaimana perusahaan itu bisa melakukan hak-hak dan kewajibannya di dalam menyikapi tentang kecelakaan kerja, karena dengan Zero Accident akan berpengaruh kepada produktifitas kerja daripada hasil output yang dihasilkan perusahaan” tambah Kadisnakertrans M. Husni Thamrin.
Selama ini Disnakertrans selaku pembina di level teknis, berupaya memberikan pemahaman dan pengertian, baik lewat pembinaan teknis atau melalui bimtek kepada HRD selaku pelaksana dilapangan yang bertanggung jawab terhadap tenaga kerja yang ada di perusahaan.
“Karena semua itu tidak lepas dari konsekuensi daripada owner itu sendiri. Salah satu motto kami adalah perangkat selamat, pekerja selamat, pulang selamat” tutupnya. (dk/kominfo)